Bagaimana jadinya jika komputer kantor Anda tidak menggunakan UPS? Jika listrik mati dan komputer tidak terpasang UPS, maka data yang belum tersimpan bisa hilang begitu saja, sayang bukan? Untuk mengatasinya, hampir semua kantor menggunakan UPS untuk menyimpan daya. Dengan adanya UPS tersebut, jika listrik mati maka barang elektronik bisa menyala sekalipun dalam waktu yang tidak lama. Normalnya sebuah UPS mampu menyalakan satu komputer yang memiliki daya 400 watt selama 17 menit jika UPS tersebut memiliki daya 600 watt. UPS atau Uniteruptible Power Supply menjadi penstabil listrik yang berfungsi untuk back up listrik yang dibutuhkan pengguna.
Jika Anda bekerja menggunakan komputer dan tiba-tiba listrik padam, penggunaan UPS ini akan membantu Anda untuk menyimpan data di komputer saat listrik mati sebelum komputer mati. Tentunya dengan UPS data Anda tidak akan hilang karena secara otomatis UPS akan menyimpan semua data yang ada di komputer Anda. Selain untuk back up data, UPS juga memiliki beberapa fungsi lain
Beberapa fungsi UPS diantaranya:
- Memberikan waktu untuk back up data sehingga pengguna bisa mengamankan data-data mereka di komputer
- Memberikan energi listrik sekalipun hanya sementara jika terjadi gagal daya pada listrik
- Untuk mengamankan sistem komputer terhadap berbagai gangguan listrik yang bisa merusak hardware dan juga software komputer
- Sebagai stabilitas tegangan saat terjadi perubahan tegangan pada input
- Pengguna bisa segera menghidupkan genset ketika listrik padam
- UPS mudah di instal dan bisa melakukan diagnosa dan juga management diri sendiri
Begitu pentingnya UPS maka jika Anda memilikinya, Anda tidak hanya menggunakan saja, namun perawatan UPS sangat penting agar bisa digunakan untuk waktu yang lebih lama.
Berikut beberapa tips menjaga UPS agar awet diantaranya:
- Letakkan UPS pada suhu yang tepat
UPS akan lebih awet jika ditempatkan pada suhu yang tepat yaitu suhu yang kurang dari 24 derajat Celcius. Selain itu, ruangan tempat diletakkan UPS harus memiliki ventilasi. Ventilasi ini untuk memudahkan aliran udara pada ruangan tempat UPS diletakkan.
- Perhatikan kapasitas UPS saat runtime
Runtime UPS akan berkurang jika load semakin bertambah, saat runtime tersebut maka kapasitas UPS tidak boleh lebih dari UPS. Jika UPS diisi hingga memenuhi kapasitas maka tenaga baterai akan lebih cepat habis sehingga umur UPS akan semakin pendek.
- Pastikan baterai tersimpan untuk jangka waktu yang ditentukan
Agar UPS tahan lama, perhatikan penyimpanan baterai, jangan sampai melebihi waktu yang telah ditentukan. Biasanya baterai baru bisa disimpan lebih dari 6 bulan, setelah itu baterai bisa digunakan, jika baterai tidak digunakan maka kemampuan chargernya akan berkurang.
- Gunakan UPS sesuai dengan spesifikasinya
Jika UPS digunakan tidak sesuai dengan spesifikasinya maka UPS akan cepat rusak. Jika penggunaan UPS terlalu berat maka baterai UPS cepat drop dan lebih mudah rusak.
- Perhatikan baterai UPS
Pastikan UPS tidak kehabisan baterai saat memback up ketika listrik mati. Pada umunya UPS memback up data yang ada di komputer maksimal 15 menit, setelah itu UPS akan mati secara otomatis.
- Restart UPS
Setelah UPS dimatikan, Anda harus segera merestart UPS setelah mematikannya, hindari mematikan UPS dan menghidupkannya dengan tiba-tiba, hal ini bisa membuat UPS mudah rusak.
UPS sangat penting untuk memudahkan pekerjaan Anda, namun perawatannya jauh lebih penting untuk mendapatkan manfaatnya lebih lama.