Perbedaan dan Fungsi UPS, Stabilizer, Power Supply (PSU), Inverter dan Stavolt – Naik dan turunnya daya dan tegangan listrik, dan juga pemadaman listrik secara tiba-tiba yang kerap terjadi, akan dapat merusak berbagai peralatan listrik yang ada, seperti komputer atau lemari es dan lain sebagainya.
Guna mengatasi masalah tersebut maka akan diperlukan berbagai peralatan listrik tambahan. Simak pembahasan mengenai perbedaan dan fungsi UPS, Stabilizer, Power Supply (PSU), Inverter dan Stavolt sebagai berikut, karena banyak orang yang masih bingung dengan berbagai jenis peralatan listrik tambahan tersebut.
UPS (Uninterruptible Power Supplies)
UPS atau Uninterruptible Power Supply adalah perangkat elektronik yang dapat menyediakan cadangan listrik sementara. Jadi UPS ini dilengkapi dengan baterai untuk penyimpanan listriknya, sehingga jika pada suatu saat terjadi aliran listrik mati atau terputus secara tiba-tiba, maka UPS akan memasok listrik sementara waktu.
Sehingga perangkat komputer yang dilengkapi dengan UPS akan bisa dilakukan shutdown dengan secara normal, meski terjadi pemadaman listrik dengan secara tiba-tiba. Sebenarnya beberapa UPS yang ada pada saat ini sudah dilengkapi dengan fungsi stabilizer di dalamnya. UPS itu dapat juga disebut sebagai stabilizer yang sudah dilengkapi dengan baterai sebagai penyimpan daya listriknya.
Stabilizer
Stabilizer adalah merupakan komponen atau perangkat listrik yang berfungsi guna menstabilkan tegangan listrik yang naik atau turun dan yang dapat menyebabkan peralatan listrik seperti PC atau laptop atau lemari es dan lain sebagainya menjadi rusak. Stabilizer itu tidak memiliki penyimpanan listrik, tidak dilengkapi dengan baterai, berbeda dengan UPS. Stabilizer hanyalah alat yang berupa kumparan ataupun dinamo yang berputar untuk menstabilkan listrik pada saat diperlukan.
PSU (Power Supply)
Power Supply ialah peralatan listrik tambahan yang gunanya untuk memasok tegangan listrik dengan cara langsung kepada komponen-komponen yang membutuhkannya yakni antara lain seperti misalnya pada motherboard suatu PC dan pada hardisknya, ataupun pada kipasnya yang juga biasanya ada pada PC (Personal Computer). Input pada power supply tersebut adalah berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah terlebih dahulu tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer itu hanya bisa beroperasi dengan menggunakan arus DC.
Power supply biasanya berbentuk kotak, yang pada umumnya diletakkan pada bagian belakang atas casing. Cara Kerja Power Supply itu adalah ketika tombol power pada casingnya ditekan maka yang terjadi adalah power supply kemudian akan melakukan cek dan juga tes sebelum membiarkan sistemnya mulai berjalan. Jika tes telah terjadi dengan sukses, maka power supply akan mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut dengan istilah power good.
Inverter
Inverter ini akan sangat berguna untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC saat memberikan tegangan arus listrik ke komputer atau perangkat listrik lainnya. Pada saat peralatan elektronik akan digunakan maka pertama akan memerlukan daya listrik yang tinggi atau banyak. Lonjakan kebutuhan daya listrik tersebut akan dapat diredam dengan menggunakan inverter.
Jadi dengan kata lain, maka fungsi inverter ini digunakan untuk menciptakan slow start atau soft start. Alat ini diperlukan terutama bagi pelanggan daya listrik PLN yang berdaya listrik yang rendah seperti 450 Watt dan juga 900 Watt, yang sering mengalami lonjakan listrik.
Stavolt (Stabilizer Voltage)
Stavolt adalah merupakan singkatan dari Stabilizer Voltage. Biasanya PC atau personal komputer akan selalu dilengkapi dengan stavolt ini. Jadi pemilik atau pengguna PC tentunya sudah tidak akan asing lagi dengan alat yang satu ini. Stavolt adalah merupakan suatu alat yang berguna untuk menghindarkan terjadinya kerusakan pada komputer atau perangkat listrik lainnya, sebagai dampak jika suatu saat terjadi lonjakan tegangan listrik yang membuat aliran listrik menjadi kurang atau tidak stabil.
Pada saat ini secara umum CPU (Central Processing Unit) mempunyai tegangan hingga sekitar 230 volt, tetapi arus tegangan listrik di Indonesia itu biasanya hanyalah berada di kisaran 220 volt saja, oleh karena itu apabila tegangan CPU pada komputer adalah sebesar 230 volt, maka sebaiknya wajib untuk memasang stavolt pada komputernya guna mencegah kerusakan dari berbagai komponen-komponen pada CPU yang ada di dalam komputer.
Bagian – bagian stavolt itu antara lain ada Regulator Elektromekanik, dan Stabilisator Tegangan AC, serta transformator Konstan.
Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan dan fungsi UPS, Stabilizer, Power Supply (PSU), Inverter dan Stavolt.