Pengertian dan Penjelasan Subnetting Classfull dan Classless Pada Jaringan – Bagi masyarakat awam istilah subnetting tentu cukup asing di telinga. Bagi Anda yang bertanya – tanya atau penasaran tentang subnetting, subnetting secara garis besar adalah mengambil bit – bit dari segi host 1 alamat IP dan menyimpannya untuk memberikan deskripsi alamat subnet itu. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit yang tersisa untuk host. Adi, semakin banyak jumlah subnet, jumlah bit yang tersedia untuk mendeskripsikan host bit juga semakin sedikit.
Baca Juga: Manfaat serta Fungsi Jaringan Komputer Pada Kantor
Subnetting Classfull
Classfull adalah pengalaman IP yang dibagi menurut kelasnya. Ada lima kelas yang berbeda dan ini adalah kelas yang berpengaruh terhadap ukuran jaringan. Empat bit yang pertama dari alamat IP dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kelas.
Contohnya, dari 5 kelas, A, B, C, D, dan E, kelas A – C digunakan untuk jaringan unicast, kelas D digunakan untuk jaringan multicast, dan kelas E dipersiapkan untuk penggunaan di masa mendatang. Bit untuk identifikasi kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
- A = 1 bit pertama IP Address 0
- B = 2 bit pertama IP Address 10
- C = 3 bit pertama IP Address 110
- D = 4 bit pertama IP Address 1.110
- E = 4 bit pertama IP Address 1.111
Tetapi persoalan terlihat dengan arsitektur tersebut. Jika ukuran jaringan tersebut sangat besar, sudah pasti hal ini akan mengurangi tingkat fleksibilitas. Alhasil, terjadi pemborosan sebagian alamat. Untuk mengatasi masalah ini, munculah Router Inter Domain Classless atau CIDR pada tahun 1993. Jadi alamat IP dibagi menjadi 2 segi meliputi:
- Sisi yang paling utama adalah alamat jaringan yang digunakan untuk identifikasi jaringan
- Sisi yang terpenting adalah host identifier
IP Kelas C mempunyai rentang host 0 – 255 192. 168. 1. 0 – 192. 168. 1. 255. Lalu bagaimana jika komputer yang ada di kantor hanya terdiri dari 10? Jika Anda menggunakan default netmask IP Kelas C 255. 255. 0, maka nanti ada beberapa IP yang tidak digunakan karena yang Anda butuhkan hanya 10 IP.
Tetapi jika Anda hendak mengatur dan mengelola, tentu akan sulit karena Anda bingung mana sa Aip yang sudah digunakan. Oleh sebab itu, digunakan CIDR yang biasanya dinotasikan dengan tanda slash atau “/” sehingga notasi yang digunakan /28.
Subnetting Classless
Secara sederhana classless dapat disimpulkan tidak menggunakan kelas atau tanpa adanya kelas. Jika dihubungan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan IP tanpa menggunakan kelas dengan menggunakan CIDR atau Classless Inter Domain Rouing.
Baca Juga: Pengertian dan Macam Jenis Topologi Jaringan Komputer
Format pengalamatannya adalah dengan memberikan tanda “/” di belangan alamat IP kemudian diikuti variable panjang prefiks. Pengalokasian host atau IP yang dapat menggunakan subnet mask yang tidak sama dan didukung oleh routing protocol dapat memberikan informasi subnet sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host atau IP.
Saat ini cara classless addressing sudah mulai banyak dilakukan yakni melalui pengalokasian IP Address dengan notasi CIDR. Arti lainnya yang digunakan untuk memanggil sisi IP Adress ini menunjuk satu jaringan secara lebih khusus. Hal ini juga dimaksud dengan Network Prefix. Biasanya pada penulisan network prefix 1 kelas IP Address digunakan sinyal garis miring “/” dan diikuti angka yang memberikan network prefix dalam bit misalnya 192. 168. 0. 0/ 24