(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Pengertian dan perbedaan IPV4 dan IPV6 dalam jaringan Internet Komputer – IP atau kepanjangan dari Internet Protocol Address merupakan bilangan biner yang terdiri antara 32 bit sampai 128 bit yang berbeda dan unik antara satu dan yang lainnya dan dibuat dengan tujuan mengidentifikasi komputer host dalam jaringan internet.
Adapun fungsi IP dalam jaringan komputer itu sendiri yaitu alamat pada komputer yang bisa dihubungkan menuju komputer lainnya, biasanya alamat IP sendiri terdiri atas 4 blok, dimana tiap bloknya diisi mulai dari 0 sampai 255. IP sendiri terdiri dari internet protocol versi 4 dan 6.
Pengertian dan perbedaan IPV4 dan IPV6 serta kelebihan dan kekurangan IPV4 dan IPV6 serta fungsi IPV4 dan IPV6 dalam jaringan internet komputer tentu penting sekali untuk diketahui, dengan penjelasan sebagai berikut :
Internet Protokol 4 atau IPV4 yaitu jenis jaringan internet yang dipakai pada protocol jaringan IP/TCP memakai protocol IP pada versi 4. Adapun total panjangnya yaitu 32 bit, secara teoritis bisa mengatasi sampai 4 miliar komputer house maupun lebih, yakni tepatnya sekitar 4.294.967.296 host yang ada di seluruh dunia.
Dimana jumlah host didapatkan dari 256 kemudian dipangkat 4, dengan begitu nilai maksimal alamat IP untuk versi 4 ini yaitu 255.255.255.255 yang mana nilai tersebut dihitung mulai dari nol, dengan begitu nilai total host yang bisa ditampung yakni 256 x 256 x 256 x 256 dengan total 4.294.967.296 host. Saat host di seluruh dunia telah melebihi kuota tadi maka diciptakanlah IPV6 atau IP versi 6.
IPV6 merupakan internet protocol dengan peranan untuk menggantikan versi IP saat ini, yakni IPV4 yang dipakai hampir selama 2 dekade. Adapun alasan utama melakukan upgrading menuju IPV6 ini yaitu disebabkan oleh persoalan IP Address. Berdasarkan InterNIC sendiri mereka telah kehabisan alamat IP pada kelas A dan B kemudian sekarang menuju ke kelas C.
Saat ini mereka tak memiliki pilihan yang lain kecuali dengan melakukan upgrade IP menuju versi yang lebih baik. Adapun tujuan dari konvigurasi IPV6 ini yaitu untuk dapat mengatasi persoalan keterbatasan.
Untuk IPV4 performa routing akan menurun dengan ukuran pada table routing yang semakin membesar. Adapun penyebabnya yaitu pemeriksaan header MTU pada tiap hop switch dan router. Sementara IPV6 sendiri dengan routing yang lebih efisien dibandingkan pendahulunya, serta mempunyai kemampuan mengelola table routing lebih besar.
Pada IPV4, jumlah alamat memakai 32bit dengan begitu jumlah alamat berbeda dan unik yang telah didukung jumlahnya terbatas atau hanya di atas 4 miliar jumlah alamat IP saja.
Pada umumnya IPV4 sendiri hanya memakai 32 bit dengan begitu tak bisa mengimbangi pertumbuhan internet di seluruh dunia. Berbeda dengan IPV6 yang memakai 128 bit dengan dukungan 3..4 x 10^36 jumlah alamat IP unik.
IPV4 memiliki ukungan mobilitas terbatas pada kemampuan roaming ketika beralih pada satu jaringan menuju jaringan yang lainnya. Sedangkan IPV4 mampu memenuhi keperluan mobilitas yang tinggi lewat roaming dari suatu jaringan menuju jaringan yang lain.
Walaupun umum dipakai untuk mengamankan sistem jaringan IPV4, tapi header IPSEC adalah fitur pelengkap pilihan dalam standar IPV4. Sedangkan IPsec sendiri dikembangkan seiring dengan IPV6. Fitur Header IPsec menjadi wajib pada standar implementasi IPV6.
Itulah pengertian dan perbedaan IPV4 dan IPV6 serta kelebihan dan kekurangan IPV4 dan IPV6 serta fungsi IPV4 dan IPV6 dalam jaringan internet komputer yang bisa Anda pahami. Semoga bermanfaat!