(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Pengertian dan Fungsi Hub, Switch, Repeater dan Bridge – Jika Anda tidak terlalu mengerti soal networking, pasti Anda sering bingung tentang arti dan fungsi dari bentuk koneksi hub, switch, repeater dan bridge. Untuk membantu Anda mengerti tentang istilah ini, berikut adalah penjelasan singkat untuk masing – masing jenis produk networking diurutkan dari yang paling sederhana ke yang paling rumit.
Repeater adalah networking yang paling mudah dipahami karena memiliki bentuk fisik. Secara sederhana repeater bisa disamakan dengan antena penambah jangkauan. Perlu diingat bahwa repeater tidak berfungsi memperkuat sinyal. Hal ini hanya mencegah sinyal menjadi tidak terjangkau. Jika dilihat dari kekuatan sinyal, Anda akan menyadari bahwa bahwa kecepatan sinyal akan sama. Repeater ini biasanya berupa alat dengan 2 port.
Hub adalah repeater dengan banyak port. Hub ini menghubungkan banyak kabel dengan cabang yang berbeda untuk setiap alat yang terhubung. Walau mampu menghubungkan banyak komputer dan alat, hub tidak dapat melakukan filter data. Semua data yang dikirim melalui hub akan diterima oleh semua alat secara rata. Jadi istilah admin tidak dihitung jika koneksi networking berupa hub.
Hub juga tidak memiliki kemampuan untuk mengatur paket data dikirim. Karena hal tersebut banyak koneksi hub yang tidak efektif dalam mengirim dan menerima data. Hal ini berarti jika saat satu alat melakukan akses, kecepatan alat lain juga akan terpengaruh secara signifikan.
Bentuk hub ada 2 yaitu Active Hub dan Passive Hub
Biasanya hub – hub ini digunakan untuk menyambungkan koneksi lab komputer yang tidak membutuhkan admin.
Bridge adalah bentuk networking yang mungkin sulit dibayangkan. Alat networking ini beroperasi pada lapisan data link, jadi tidak memiliki bentuk alat fisik. Jika dilihat dari luar, bridge memiliki bentuk sama dengan repeater. Jadi banyak orang yang menjelaskan bridge sebagai repeater dengan kemampuan plus – plus.
Bridge mampu melakukan filter untuk konten tertentu dengan membaca MAC address baik dari asal data maupun tujuan data yang dikirim. Bridge lebih sering digunakan untuk menghubungkan 2 LAN network agar dapat berjalan dalam satu protocol.
Bridge dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Transparent Bridges dan Source Routing Bridge.
Penggunaan bridge ini tentu sangat berguna untuk mengatur network di kantor. Website dan data yang tidak berhubungan dengan pekerjaan bisa dijaring dengan menggunakan alat ini.
Sama halnya dengan bridge, switch adalah alat yang beroperasi di layer data link. Pada dasarnya, fungsi switch adalah alat dengan multiport yang bertugas membuat distribusi data lebih efficient. Bisa dibilang switch adalah hub dengan kemampuan mengontrol data dengan lebih baik.
Switch dapat melakukan scan untuk mendeteksi error sebelum meneruskan data. Hal ini membuat paket – paket data yang bermasalah tidak akan bercampur dengan paket data yang lain.
Network yang menggunakan switch hanya akan menerima dan mengirim paket yang baik dalam networking-nya. Hal ini membuat penggunaan data besar pada satu komputer tidak akan berpengaruh pada kecepatan akses komputer lain.