Dilema Belanja Online, COD atau Jasa Kurir

Belanja online adalah salah satu trend baru yang diminati pengguna internet. Dengan keberadaan teknologi internet yang memudahkan pertukaran informasi, pembeli bisa berbelanja dengan nyaman tanpa perlu ke luar rumah dan menghabiskan waktu untuk pergi ke toko. Kemudahan ini membuat toko online semakin menjamur dan diminati kalangan pebisnis. Namun, belanja online juga mempunyai risiko tersendiri. Penipuan berkedok toko online adalah hal yang lumrah terjadi di dunia maya. Banyak sekali kejadian seperti ini terulang hampir setiap hari. Penipuan di internet adalah salah satu efek negatif dari perkembangan teknologi yang begitu pesat. Polanya juga selalu sama. Pembeli tertarik dengan produk tertentu yang ditawarkan oleh toko online. Setelah tawar-menawar dilakukan, pembeli setuju untuk mentransfer uang ke rekening penjual. Namun, penjual tidak berniat untuk mengirim barang yang dipesan pembeli setelah uang berhasil ditransfer. Pembeli pun hanya bisa menyesali kebodohannya karena berhasil ditipu oleh penjual gadungan. Kejadian seperti inilah yang membuat orang enggan untuk berbelanja online. Hal ini memang cukup dilematis. Pembeli dimanjakan dengan berbagai kemudahan dari internet, tetapi risikonya juga lebih besar daripada transaksi di dunia nyata. Namun, pembeli bisa memilih untuk menggunakan sistem COD atau jasa kurir tertentu untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan dari internet.

Belanja online tidaklah selalu identik dengan jasa kurir. Pembeli bisa memilih cara yang lebih aman untuk berbelanja online. Dengan adanya COD, pembeli bisa bertemu dengan penjual dan melihat barang yang dijual secara langsung. Cara ini memang sangat disarankan bagi pembeli yang masih belum terbiasa berbelanja online. Pembeli dan penjual bisa sepakat untuk bertemu di lokasi tertentu yang telah disepakati. Setelah itu, mereka bisa melakukan transaksi secara langsung dengan uang tunai. Cara ini memang sangat menguntungkan bagi pembeli karena mereka merasa lebih aman. Namun, belum tentu semua penjual mau diajak COD. Jika COD terasa lebih aman bagi pembeli, penjual malah merasa tidak aman dengan ajakan COD ini. Penjuallah yang seringkali menjadi korban dari pembeli gadungan. Ketika pembeli dan penjual sepakat untuk bertemu di tempat tertentu, seringkali pembeli ingkar janji dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat. Selain itu, pembeli kadang-kadang memeras penjual saat bertransaksi. Mereka menuduh penjual menjual barang black market yang bisa dikenai hukum. Sebagai konsekuensinya, penjual harus merelakan uang atau barangnya dirampas pembeli gadungan.

Jasa kurir adalah salah satu alternatif yang cukup menguntungkan bagi pembeli dan penjual terutama jika mereka terpisah jarak yang cukup jauh. COD hanya bisa dilakukan selama pembeli dan penjual tinggal di satu kota. Namun, ongkos kirim barang biasanya dibebankan kepada pembeli. Semakin jauh jarak antara penjual dan pembeli, semakin mahal pula ongkos kirimnya. Kecepatan pengiriman dan keamanan adalah faktor utama bagi jasa kurir. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kedua aspek tersebut. Ada banyak pilihan jasa kurir yang bisa kita pakai untuk bertransaksi online. Kantor Pos adalah pilihan jasa kurir yang paling berpengalaman karena sudah melayani pengiriman barang selama puluhan tahun. Selain itu, banyak sekali kantor cabang Kantor Pos tersebar di seluruh Indonesia. Namun, Anda juga bisa memilih TIKI atau JNE yang mampu memberikan pelayanan yang cukup cepat dalam pengiriman barang.

Belanja online terkadang memang dilematis karena pembeli seringkali menjadi korban penipuan. Namun, hal ini tidak perlu terjadi jika pembeli cermat dalam berbelanja sehingga mereka bisa membedakan penjual mana yang benar-benar serius berbisnis dan penjual gadungan.