(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Selain HDD (Hard Disk Drive) yang ada pada laptop, kamu pasti juga sudah sering mendengar apa itu SSD laptop. SSD sendiri merupakan singkatan dari Solid State Drive. Dari kepanjangannya dapat kita lihat bahwa antara HDD maupun SSD memiliki fungsi yang sama dalam laptop. Namun, benarkah keduanya memiliki peranan yang sama? Untuk menjawab rasa penasaranmu, alangkah baiknya bila kamu memperhatikan beberapa uraian mengenai apa itu SSD Laptop pada artikel ini, sehingga kamu bisa lebih memahami apa perbedaan SSD dengan HDD yang kamu kenal selama ini.
Pengertian SSD
Solid State Drive lebih sering dikenal dengan nama Solid State Disk atau SSD. Perangkat ini pada dasarnya memiliki fungsi untuk menyimpan data, sama halnya dengan hard disk atau HDD laptop. Bedanya SSD adalah perangkat penyimpanan data yang menggunakan serangkaian IC (Integrated Circuit). IC inilah yang dimanfaatkan sebagai memori untuk menyimpan informasi dan data dalam laptop.
Dalam penjelasan sederhananya, kamu dapat mengibaratkan SSD sebagai versi canggih dari USB flash drive. Tentunya kamu sudah tidak asing bukan dengan USB flash drive yang lebih terkenal dengan nama flash disk. Flash disk adalah sebuah perangkat penyimpanan data paling fleksibel yang dapat kita bawa kemana-mana. Bahkan kamu hanya perlu mencolokkan flashdisk ke terminal USB yang ada pada komputer untuk memindahkan, membuka ataupun menyimpan data. Bedanya kapasitas dari SSD sangat besar. Sehingga SSD dapat menggantikan fungsi dari HDD.
Namun berbeda dari HDD, SSD memiliki gerakan yang lebih fleksibel. Sehingga pekerjaan SSD menjadi lebih cepat dibandingkan HDD. Terlebih SSD bergerak secara elektrik untuk mengumpulkan, membaca dan menyimpan data. Tentunya ini membuat SSD bekerja lebih cepat dibandingkan HDD yang bergerak secara magnetik.
Komponen-komponen SSD
Pada umumnya SSD menggunakan flash memori berbasis NAND. NAND adalah sejenis memori Non-Volatile. Artinya memori ini dapat terus menyimpan data walaupun supply tegangannya telah dimatikan. Bagaimana? Terlihat menakjubkan bukan?
Namun sebenarnya prinsip ini adalah hal yang umum dan sering ditemukan dalam penggunaan flashdisk. Sebab hal ini merupakan prinsip dasar dari sebuah memori permanen. Layaknya flashdisk dan SSD. Untuk itulah, pada penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa SDD adalah versi canggih dari flash disk atau USB flash drive.
Awalnya data yang disimpan dalam flashdisk maupun SSD cukup diragukan ketahanannya. Sebab kebanyakan hanya bertahan dalam beberapa tahun saja. Namun, jangan khawatir. Sebab saat ini ketahanan dari perangkat sejenis SSD tidak perlu diragukan lagi ketahanannya. Kamu pun bisa menyimpan data selama lebih dari 200 tahun. Terlebih komponen-komponen yang digunakan untuk pembuatan SSD semakin canggih dan modern.
Penasaran dengan komponen-komponen penyusun SSD? Beberapa komponen penyusun SSD yang paling umum, yaitu :
Kelebihan dan Kekurangan SSD
Jika dilihat dari komponen penyusun SDD dapat terlihat bahwa banyak kelebihan yang dimiliki oleh SDD, apabila dibandingkan dengan HDD. Namun bagaimana dengan kekurangan SDD? Secara umum kelebihan SDD adalah kinerjanya yang sangat cepat, pemakaian daya yang sangat kecil dan tidak menimbulkan panas ataupun bunyi yang bising. Sedangkan kekurangan dari SSD laptop adalah biayanya yang masih sangat mahal. Untuk mengganti HDD dengan SDD kamu harus mau mengeluarkan dana atau biaya lebih besar, nah Anda berminat membeli SSD atau HDD? tergantung dari Anda.